Minggu, 18 Juli 2010

Pelangi Terindah



     “Aku mau pelangi itu, aku harus mengejarnya. Aduh kenapa sih pelanginya lari terus. ” 
      *jduk*. 
     "Aduh aku jatuh.. sakit.. Mamaa" tangis Lita . 
     " Kenapa sayang?" tanya mamanya lembut." Sini mama obatin ya" lanjut mamanya sambil tersenyum.

      "Mamaaa" Lita terbangun dengan terenggah-enggah seperti habis berlari ratusan kilometer. " Lagi-lagi mimpi itu" pikir Lita.
       Ya, Lita akhir-akhir ini sering memimpikkan tentang masa kecilnya mengejar pelangi. Sekarang ia menjadi membeci pelangi, padahal dulu ia sangat menyukai pelangi. Menurutnya mimpi tentang pelangi itu mengingatkan dirinya tentang mamanya yang sudah meninggal. Papa Lita yang khawatir mendengar teriakan Lita segera datang ke kamar Lita.
       " Ada apa sayang?" tanya papanya dengan nada khawatir.
       " Aku mimpi mama lagi pa.." kata Lita dengan nada sedih.
       " Iya papa tau kamu kangen sama mama. Tapi sekarang mama udah ga ada. Nah sekarang udah jam 6 tuh. Ayo siap-siap mau ke sekolah." kata papa Lita.

        Lita segera bersiap siap pergi ke sekolah. Di sekolah Lita belajar seperti biasa. Lalu saat pulang sekolah Bu Asri, wali kelas Lita mengumumkan sesuatu : "Anak-anak, besok adalah Hari Ibu, jadi besok kalian akan menceritakan tentang ibu kalian. Mengerti?".
        " Mengerti Bu" jawab anak-anak serempak.

        "Mama.." pikir Lita sedih

       Saat dijemput papanya, hujan turun dengan deras. Sesampainya di rumah, hujan itu berhenti secara perlahan-lahan. Saat masuk ke kamarnya pelangi terlihat dari jendela kamarnya. Lita segera menutup korden karena tidak ingin melihat pelangi tersebut.
        Lita tiba-tiba mengingat semua tentang mamanya. Mamanya yang penuh kasih.Mamanya yang selalu membacakan cerita untuknya sebelum tidur. Mamanya yang selalu mengajarinya belajar. Dan mamanya yang selalu memberinya semangat untuknya. Sinta menangis tertahan. Ia segera menghapus air matanya. Ia ingat kalau ia harus mengerjakan PR mat .
        Selesai mengerjakan PR waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Ia segera bersiap untuk tidur. Saat tidur ia bermimpi sesuatu tentang mamanya tapi bukan tentang masa kecilnya. Mimpinya kali ini sangatlah indah.

"Lita," pangil mamanya dalam mimpinya. 
" Mama?" tanya Lita tak percaya.
"Iya sayang. Ini mama. Kamu ga boleh benci sama pelangi lagi ya. Kamu harus suka lagi sama pelangi. Mama akan selalu menjagamu dan memandangmu lewat pelangi itu," kata mamanya. 
"Iya mama," jawab Lita patuh.

      Lita terbangun tidak dengan tersenggal senggal seperti biasanya. Kali ini dengan perasaan damai meliputi hatinya. Ia sekarang tau apa yang harus diceritakan tentang mamanya. Hari ini ia berangkat sekolah dengan berseri-seri.
      Saat pelajaran bahasa Indonesia, teman-temannya mulai maju menceritakan tentang ibunya. Saat para murid mulai bercerita, hujan gerimis mulai turun. Sekarang giliran Lita bercerita. Ia bercerita dengan sangat lancar.
      "Mamaku sudah gak ada di dunia ini, tapi sewaktu ia masih hidup, ia adalah mama terbaik yang aku punya. Dia selalu masakin aku makanan enak, nyisirin rambutku setiap pagi, dan selalu meluangkan waktunya buatku di tengah kesibukannya. Mamaku hebat!" cerocos Lita panjang lebar. Semua murid memberikan tepuk tangannya saat Lita selesai bercerita.
      Selesai Lita bercerita, hujan berhenti dan muncullah pelangi yang sangat indah. Pelangi itu seperti tersenyum pada Lita. Itulah pelangi terindah yang pernah dilihat Lita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar